Susu memang belum menjadi minuman harian untuk kita. Kita hanya meminumnya saat kita masih bayi, ketika hamil, menyusui, dan ketika tulang kita mulai keropos.
Padahal, jika kita sudah membiasakan diri untuk minum susu selama usia produktif, tentu kita tak akan sempat mengalami pengeroposan tulang. Jangan lupa, perempuan lebih rentan mengalami osteoporosis. Ketika hamil dan menyusui, kalsium di tubuh kita akan banyak terserap oleh bayi sehingga kita perlu menambah asupan kalsium ini.
Sekadar mengingatkan akan pentingnya susu, coba simak mengapa Anda perlu mengonsumsinya lagi mulai sekarang :
1. Membantu menjaga berat badan
Ya, siapa bilang minum susu bikin berat badan bertambah? Beberapa penelitian justru menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi lebih banyak produk olahan susu akan lebih ramping. Kadar lemak tubuh pun lebih rendah daripada mereka yang jarang minum susu.
Susu memang lebih mampu membuat kita merasa kenyang, ketimbang jenis minuman lain. Kemungkinan besar hal ini disebabkan oleh kandungan proteinnya, demikian menurut sebuah studi yang diterbitkan di American Journal of Clinical Nutrition tahun 2009.
Dikatakan bahwa orang yang minum susu tanpa lemak akan merasa lebih kenyang, sehingga makan lebih sedikit pada jadwal makan berikutnya. Hal ini tidak terjadi pada orang yang minum jus buah.
Jadi, jika Anda ingin agar berat badan Anda tetap di angka normal, pilih susu rendah lemak (atau tanpa lemak). Segelas susu rendah lemak hanya mengandung 8 gram lemak.
2. Membangun tulang
Secangkir susu menyediakan 30 persen kebutuhan harian akan kalsium. Inilah mineral yang membantu membangun dan memelihara kekuatan tulang dan gigi. Kalsium penting untuk pembentukan tulang pada anak-anak dan remaja.
Ia juga membantu membangun massa tulang yang berangsur menghilang ketika usia kita bertambah. Untuk mendapatkan asupan kalsium dari makanan lain (dengan jumlah yang setara), misalnya, Anda harus makan lebih dari 7 cangkir brokoli mentah.
3. Sumber nomor satu vitamin D
Vitamin D tidak hanya penting untuk penyerapan kalsium, tetapi juga memperbaiki sistem kekebalan, mengurangi risiko beberapa penyakit kanker, diabetes, dan multiple sclerosis, dan menjamin tekanan darah yang lebih baik.
Penelitian baru yang dipresentasikan di pertemuan tahunan Experimental Biology, April 2010, menunjukkan bahwa susu menyediakan hampir 43 persen vitamin D yang kita dapatkan dari makanan.
4. Membantu membentuk dan menguatkan otot
Secangkir susu mengandung 16 persen asupan harian untuk protein, yang berfungsi membangun dan memperbaiki jaringan otot. Beberapa penelitian skala kecil yang diadakan oleh perusahaan-perusahaan susu mendapati bahwa susu cokelat bisa membantu memulihkan energi para atlet, bahkan lebih baik daripada sport drinks.
Susu cokelat mengandung campuran protein dan karbohidrat yang diperlukan tubuh untuk memulihkan suplai energinya setelah sesi olahraga yang cukup berat.
Selain untuk memenuhi nutrisi, susu bagi anak bisa memberi banyak manfaat untuk menunjang pertumbuhannya. Sayangnya, Indonesia masih menjadi negara dengan tingkat konsumsi susu yang rendah.
Data Departemen Kesehatan (2006) menyebutkan rata-rata konsumsi susu nasional hanya 7,7 liter per kapita per tahun. Ini adalah angka yang cukup rendah dibandingkan dengan negara lain. Singapura mengonsumsi 32 liter per kapita per tahun, sedangkan Malaysia dengan tingkat konsumsi 25 liter per kapita per tahun, dan Filipina yaitu 11 liter per kapita per tahun.
Padahal, susu sangat bermanfaat dalam masa perkembangan seorang anak . Umumnya, susu fokus orangtua saat ini hanya memperhatikan gizi anak dengan pemberian nutrisi khususnya susu, hanya sebatas di umur tujuh tahun. Padahal, susu sangat penting peranannya dalam pemenuhan gizi anak, bahkan ketika anak berusia di atas tujuh tahun.
sumber :
No comments:
Post a Comment