Thursday, March 31, 2011

Suku Betawi dan Rumah Adatnya

Pada posting kali ini, saya akan membahas masalah manusia dan budayanya. Sebelumnya, kita harus mengetahui apa itu budaya.

Menurut wikipedia, Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta, yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.

Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbada budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.

Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.

Dengan demikian, budayalah yang menyediakan suatu kerangka yang mengorganisasikan aktivitas manusia agar terkoordinir dengan baik dan memungkinkannya untuk meramalkan perilaku orang lain.
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.

Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic. Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.

Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.

Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.

Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.

Setelah kita mengetahui apa itu budaya dan kebudayaan, selanjutnya kita harus mengetahui apa itu suku betawi dan dari manakah asalnya karena saya akan membahas mengenai budaya dari suku betawi.
Suku Betawi berasal dari hasil kawin-mawin antaretnis dan bangsa di masa lalu. Secara biologis, mereka yang mengaku sebagai orang Betawi adalah keturunan kaum berdarah campuran aneka suku dan bangsa yang didatangkan oleh Belanda ke Batavia. Apa yang disebut dengan orang atau suku Betawi sebenarnya terhitung pendatang baru di Jakarta. Kelompok etnis ini lahir dari perpaduan berbagai kelompok etnis lain yang sudah lebih dulu hidup di Jakarta, seperti orang Sunda, Jawa, Arab, Bali, Sumbawa, Ambon, Melayu dan Tionghoa.

Kata Betawi digunakan untuk menyatakan suku asli yang menghuni Jakarta dan bahasa Melayu Kreol yang digunakannya, dan juga kebudayaan Melayunya. Kata Betawi sebenarnya berasal dari kata "Batavia," yaitu nama kuno Jakarta yang diberikan oleh Belanda

Pada tahun 1930, kategori orang Betawi yang sebelumnya tidak pernah ada justru muncul sebagai kategori baru dalam data sensus tahun tersebut. Jumlah orang Betawi sebanyak 778.953 jiwa dan menjadi mayoritas penduduk Batavia waktu itu.

Ada juga yang berpendapat bahwa orang Betawi tidak hanya mencakup masyarakat campuran dalam benteng Batavia yang dibangun oleh Belanda tapi juga mencakup penduduk di luar benteng tersebut yang disebut masyarakat proto Betawi.

Sejak akhir abad yang lalu dan khususnya setelah kemerdekaan (1945), Jakarta dibanjiri imigran dari seluruh Indonesia, sehingga orang Betawi tinggal sebagai minoritas. Pada tahun 1961, suku Betawi mencakup kurang lebih 22,9 persen dari antara 2,9 juta penduduk Jakarta pada waktu itu. Mereka semakin terdesak ke pinggiran, bahkan ramai-ramai digusur dan tergusur ke luar Jakarta. Walaupun sebetulnya, suku Betawi tidaklah pernah tergusur atau digusur dari Jakarta, karena proses asimilasi dari berbagai suku yang ada di Indonesia hingga kini terus berlangsung dan melalui proses panjang itu pulalah suku Betawi hadir di bumi Nusantara.

Budaya Jakarta merupakan budaya mestizo, atau sebuah campuran budaya dari beragam etnis. Suku Betawi sebagai penduduk asli Jakarta agak tersingkirkan oleh penduduk pendatang. Mereka keluar dari Jakarta dan pindah ke wilayah-wilayah yang ada di provinsi Jawa Barat dan provinsi Banten. Budaya Betawi pun tersingkirkan oleh budaya lain baik dari Indonesia maupun budaya barat. Untuk melestarikan budaya Betawi, didirikanlah cagar budaya di Situ Babakan.



Gubernur Sutiyoso menaruh perhatian terhadap Budaya Betawi  pata tahun 2001, yaitu menjadikan kawasan Situ Babakan di Kelurahan Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan ditetapkan sebagai Perkampungan Betawi. Mungkin karena hampir 70 persen penduduk kelurahan itu merupakan orang Betawi. Kawasan Situ Babakan terletak di pinggir sebuah situ atau danau yang cukup besar. Suasana masih sejuk dengan masih banyaknya pohon pohon rindang.



Semua rumah yang dibangun di kawasan ini menggunakan konsep ala betawi tempo dulu atau bercirikan rumah adat betawi. Tempat ini bisa dijadikan sarana belajar bagi mereka yang ingin mengetahui budaya betawi lebih lanjut karena ditempat ini juga dilaksanakan pementasan budaya betawi setiap Sabtu atau Minggu.




Salah satu jenis rumah adat betawi yaitu Rumah Bapang atau sering disebut dengan Rumah Kebaya. Bentuknya sangat simple dan sederhana karena memiliki bentuk dasar kubus. Seperti rumah tinggal lainnya, Rumah Bapang juga memiliki ruang tamu, ruang keluarga, kamar tidur, kamar mandi, dapur, dan teras.



Ada juga Rumah Gudang yang juga merupakan rumah adat suku betawi. Bentuk rumah ini adalah persegi panjang yang memanjang dari depan ke belakang. bentuk atapnya pelana kuda atau perisai. di bagian muka rumah, terdapay atap kecil sebagai tritisan yang berfungsi sebagai penahan air hujan dan membatasi cahaya matahari yang masuk ke dalamnya.


Pada umumnya, rumah adat suku betawi memiliki struktur rangka kayu dan bambu. Lantainya hanya beralaskan tanah yang ditutup oleh lantai tegel atau semen. Untuk aktivitas sehari-hari, biasanya masyarakat betawi pada umumnya menyediakan teras yang cukup luas sebagai tempat untuk bercengkrama dengan kerabat dan keluarga, juga sebagai tempat untuk menerima tamu atau bersosialisasi dengan lingkungan sekitar.
Pada terasnya, terdapat kursi-kursi untuk menerima tamu dan bale-bale untuk bersantai pada sisi lainnya.

sumber:

Rumah Sehat Tak Harus Mahal

Semua orang sudah pasti menginginkan rumah yang dapat memberikan kenyamanan luar dan dalam. Indah dipandang mata, nyaman bagu yang tinggal di dalamnya, tidak repot mengurusnya, ramah lingkungan, dan masih banyak lagi. Rumah sehatlah yang dapat mewujudkannya.


Rumah sehat dengan bukaan yang lebar memungkinkan banyaknya cahaya matahari yang masuk


Bagaimanakah mendesain sebuah rumah yang sehat dan ekonomis?
Untuk dapat menjawab pertanyaan di atas, kita harus mengetahui dulu seperti apakah rumah sehat itu. Secara umum, rumah sehat harus memperhitungkan tersedianya lahan yang memungkinkan cahaya matahari masuk ke dalamnya dan udara dapat bersikulasi dengan baik, sehingga rumah tidak terasa pengap, sumpek dan gelap. Intinya, suatu rumah yang sehat tidak harus mengeluarkan biaya yang tinggi untuk mewujudkannya.



Rumah yang sehat adalah rumah yang menjamin masuknya cahaya matahari ke dalam rumah. Idealnya, sebuah rumah harus memiliki lebar bukaan untuk sirkulasi udara dan pencahayaan alami sekitar 20% dari luas lantai rumah. Dengan begitu, seluruh rumah mendapatkan sirkulasi udara dan pencahayaan alami yang cukup.



Dapat disimpulkan bahwa rumah sehat adalah rumah dengan ruang-ruang yang memiliki bukaan untuk masuknya sinar matahari dan sirkulasi udara yang alami.rumah dengan keterbatasan lahan pun harus tetap memiliki bukaan untuk cahaya matahari dan sirkulasi udara. celah ruang bukaan cahaya sepanjang bangunan sudah cukup menjadi sumber cahaya matahari dan sirkulasi udara alami.

Selain hemat energi, rumah dengan banyak bukaan juga menghindari risiko berkembangnya berbagai penyakit, termasuk yang dtimbulkan oleh nyamuk. Selain itu, rumah sehat juga sebaiknya ditunjang oleh suasana hijau dari halaman dan tanaman, baik rumput di halaman, vertikal garden (bagian eksterior dinding rumahlah yang akan menjadi lahan kita bercocok tanam. Jadi taman dinding ini akan membentuk badan vertikal ke atas), ataupun roof garden (taman atap memang akan memiliki fungsi yang penting dalam menjaga suhu ruangan dalam rumah terutama pada siang hari. Sinar matahari akan terserap secara signifikan oleh tanaman yang terdapat di atap rumah. ).


Kebanyakan pemilik rumah menghabiskan lahan yang ada sepenuhnya untuk bangunan. akibatnya, rumah menjadi gelap dan pengap. Belum lagi sudut-sudut rumah yang bisa menjadi sarang nyamuk atau debu. jika keadaannya seperti ini, masih bisakah rumah memiliki bukaan memadai (20% dari luas lantai) atau setidaknya memiliki jendela di samping?

Jawabannya adalah masih, yang dapat dilakukan pada rumah seperti ini adalah perbaikan. Beberapa hal yang bisa dilakukan antara lain membuat bukaan agar sirkulasi udara dan cahaya matahari lancar masuk ke dalam rumah. Walau tidak maksimal, tapi paling tidak dapat mengurangi area dalam bangunan yang gelap. misalnya dengan membuat bukaan di atas atap dengan genteng kaca, glass block di kamar mandi agar memperolaeh cahaya matahari sehingga tidak memerlukan lampu pada siang hari, atau membuat sedikit celah supaya udara bisa lewat dan bersirkulasi di dalamnya, atau bisa juga membuat ventilasi silang agar udara yang masuk tidak langsung keluar, melainkan berputar dahulu agar semua bagian dalam rumah mendapatkan udara alami.



Salah satu cara yang paling efektif untuk menghemat listrik dan hidup lebih ramah lingkungan adalah menerapkan konsep ventilasi alami di rumah.



Ventilasi alami adalah metode yang memungkinkan udara segar yang ada di luar masuk ke dalam ruangan. Sehingga, ruangan tidak membutuhkan peralatan listrik seperti kipas angin atau pendingin ruangan untuk membuat nyaman.

Jika Anda berencana untuk membuat dan menata rumah, terapkan saja lima konsep berikut untuk memaksimalkan ventilasi alami:

1. Rumput
Tutup alas tanah dengan rumput. Menutup dengan rumput, membuat panas yang tersimpan di dalam tanah jadi sangat minim. Hal ini sangat membantu untuk membuat udara di dalam rumah atau bangunan jadi lebih dingin.



2. Gundukan tanah
Gundukan tanah adalah contoh yang sangat baik dari biomimikri, yakni ilmu yang menjadikan objek alam sebagai model dan mengaplikasikannya pada teknologi modern.
Pembentukan gundukan di sekitar halaman berasal dari konsep sirkulasi udara rumah serangga dan anjing padang rumput. Gundukan ini bisa dibuat di sekitar rumah sebagai bagian dari kebun atau halaman lanskap untuk membantu sirkulasi udara, khususnya pada bulan-bulan musim panas.

3. Elemen air
Pada lanskap dan desain rumah oriental, air merupakan elemen penting. Air mancur, kolam atau kolam renang dapat berfungsi sebagai ruang transisi dimana udara alami didinginkan sebelum melewati ruangan dalam rumah.



4. Rotan atau mebel bambu
Bahan-bahan ini mampu mendorong aliran udara dengan baik karena bidang konstruksi dan retensi panasnya rendah. Rotan dan bambu bukan hanya ideal sebagai tanaman di luar rumah, tetapi juga bisa diletakan di dalam ruangan. Pilih saja tanaman bambu-bambuan yang ukurannya kecil untuk ditempatkan dalam rumah.

5. Orientasi jendela
Jendela sebaiknya ditempatkan sebelah utara dan selatan untuk ventilasi silang yang optimal. Hal ini untuk mendorong udara alami mengalir dengan baik dan maksimal terutama saat cuaca panas.


Ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar rumah yang kita tinggali mampu memberikan efek kesehatan yang positif terhadap penghuninya.

1. Ventilasi udara
Sirkulasi udara dari luar ke dalam rumah sangat penting untuk dapat mengatur suhu ruangan. Untuk  menyiasati iklim tropis yang panas, rumah harus dilengakpi dengan jendela-jendela yang tepat, sehingga dapat menjaga kesejukan ruangan, penerangan alami yang cukup dan kehangatan di dalam rumah.


2. Tanam pohon produktif
Rumah yang ditanami tumbuhan produkif akan menciptakan suasana alami di rumah. Tanamlah pohon produktif di jalur hijau depan rumah, taman depan, atau taman belakang, sehingga akan memberikan kesegaran udara yang dibutuhkan penghuni rumah. 

3. Aromatik dari bunga warna-warni
Seperti kita ketahui, wangi aromaterapi dari bunga memberikan efek menenangkan. Tanamlah bunga-bunga yang memiliki efek tersebut, seperti melati, lavender, atau mawar. Untuk efek yang lebih menyejukkan, tanamlah bunga warna-wani di halaman belakang atau depan rumah Anda.




4. Pencahayaan dan panas matahari
Penerangan alami dari matahari dibagi menjadi dua macam, yaitu sinar matahari langsung atau akibat pantulan partikel-partikel udara. Pada penerangan langsung, sinar matahari membawa energi panas. Sedangkan pada penerangan tidak langsung, sinar yang terpantul masuk tidak membawa panas.
Untuk mendapatkan pencahayaan dan penerangan yang baik, gantilah dua genting atau asbes transparan agar sinar matahari mampu menmbus rumah Anda. Terutama di kamar tidur, kamar mandi, dan dapur agar mendapatkan sinar matahari pagi yang menyehatkan.



5. Kebersihan Debu
Masalah debu perlu diwaspadai, terutama ada anggota keluarga Anda yang alergi debu. Untuk membersihkan debu-debu di dalam rumah, Anda bisa menggunakan vacuum cleaner atau Anda bisa membersihkannya dengan lap basah. Pel lantai di setiap ruangan di dalam rumah Anda setiap pagi dan sore hari, agar debu-debu tidak bertahan terlalu lama dan menjaga rumah tetap bersih. Hindari penggunaan karpet, karena debu mudah menempel di karpet.


sumber: